Setting Mikrotik Untuk Speedy 
Hehehehheh, sebelumnya saya minta maaf kalo lancang berani menulis setting mikrotik 
untuk speedy, karena saya sendiri juga masih baru belajar. Akan tetapi mungkin dan 
semoga sedikit tips yang saya dapetnya juga dari tutorial di blog masjitos.blogspot.com/ 
atau juga berdasarkan referensi tutorial - tutorial yang laen. Saya hanya memberikan 
sedikit saja sebatas sebisa saya. Saya juga cuma kopi paste dari blog tersebut  blog 
masjitos , silahkan anda liat sendiri 
Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya: 
LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET 
Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik 
RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 - 192.168.1.2/24) untuk 
sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 - 192.168.0.1/24) untuk sambungan 
ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24. 
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan 
mengetikkan “/” Set IP untuk masing² ethernet card 
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 
ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2 
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut: 
/ip address print  
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg 
ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar ping 
192.168.1.1 
ping 192.168.0.10 
Menambahkan Routing 
ip route add gateway=192.168.1.1 
Setting DNS 
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes 
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes 
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya 
Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda. Setelah itu coba Anda lakukan 
ping ke yahoo.com misalnya: ping yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS 
sudah benar Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading Agar semua 
komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu 
menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik. 
/ip firewall nat add 
chain=srcnat 
action=masquerade 
out-interface=ether1 
Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN ping 
yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar DHCP 
(DynamicHost Configuration Protocol) Karena alasan supaya praktis, temenku pengin 
pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara 
manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga 
ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah.. 
Membuat IP Address Pool 
/ip pool add name=dhcp-pool  
ranges=192.168.0.2-192.168.0.254 
Menambahkan DHCP Network 
ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 
gateway=192.168.0.1 
dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155 
Menambahkan Server DHCP 
/ip dhcp-server add name=DHCP_LAN  
disabled=no 
interface=ether2 
address-pool=dhcp-pool 
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari 
Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener Bandwidth 
Control Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka 
perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control Model yg 
saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke 
situsnya Mikrotik Kondisinya seperti ini: Koneksi Speedy kan  
384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita 
harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet 
sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg 
maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps. Lalu, jumlah 
komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu 
untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut. Perhitungan untuk masing² klien seperti ini: 
Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 
38912 bps Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 
= 6144 bps Selanjutnya kita mulai konfigurasinya: 
Tandai semua paket yg asalnya dari LAN 
/ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24  
action=mark-connection 
new-connection-mark=Clients-con 
chain=prerouting 
/ip firewall mangle add 
connection-mark=Clients-con 
action=mark-packet 
new-packet-mark=Clients 
chain=prerouting 
Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload 
/queue tree add 
name=Clients-Download 
parent=ether2 
packet-mark=Clients 
limit-at=30720 
max-limit=38912 
/queue tree add name=Clients-Upload 
parent=ether1 
packet-mark=Clients 
limit-at=5120 max-limit=6144 
Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 
klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka 
sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online. Graphing 
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. 
Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita. tool 
graphing set store-every=5min Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg 
lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan 
ether2. 
/tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes 
Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini: 
http://192.168.0.1/graphs/  Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router 
Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat 
pada interface tersebut. Dari tutorial diatas saya cuma sampai mengambil langkah pada 
setting penambahan NAT ( masquerade ) saja. Karena menurut saya DHCP yang 
sifatnya berubah ubah jadi nanti saat mau limit BW nya terkadang ip tidak sama. 
CMIIW. dan untuk setting limit saya melakukannya pada remote winbox yang lebih 
mudah, nah pertanyaan untuk saya sendiri. Kapan graph tool nya kamu install nak ? 
hehehhee... ok semoga berguna semuanya. 
S P E E D Y D E N G A N  MI  K R O T I K R O U T E R S 
Ditulis oleh abu aisyah di/pada Juli 15 , 2007 
MikroTik RouterOS? adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk 
menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat 
untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot. 
Kemarin, ada temen yg minta tolong di-setting-kan PC routernya. Dia pake Mikrotik RouterOS. 
Aq juga ga tau knapa kok dia milih Mikrotik.. Aneh² ae.. Klo untuk Linux seh aq udah biasa 
pake + nyetting, tapi klo yg namanya Mikrotik blom pernah sama sekali. Tapi menurutku paling 
ya gitu² aja kaya Linux OS yg laen.. Ya udah aq sanggupin aja.. 
Oia, aq ga akan mbahas gmn cara instalasinya Mikrotik RouterOS. Jadi untuk instalasinya 
silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik. 
Sampai di lokasi, aq coba ngeliat seperti apa seh Mikrotik itu Seperti biasa, klo pertama kali aq 
berhadapan dengan console, perintah pertama yg aq ketikkan adalah ls untuk ngeliat isinya 
direktori. Tapi apa hasilnya? Ternyata perintah ls ga dikenali di Mikrotik.. Aq coba perintah² 
Linux laennya, hasilnya jg sama, ga dikenali. Hmm.. Trus aq coba tekan tombol TAB, voila.. 
Terus kluar sederetan perintah² gitu.. Ternyata fungsinya sama kaya bash completion di Linux.. 
Aq liat isinya.. Ohh.. Ternyata gini toh Mikrotik itu.. Aq coba ketik ip, maka kita langsung masuk 
ke sub menu ip. Aq tekan TAB lagi, trus aq ketik address, tekan tombol ENTER, maka langsung 
masuk ke sub menu ip address. Terus aq coba ketik “..” (without quotes) ternyata langsung 
kembali ke sub menu ip lagi. Ohh.. I see.. Jadi gini ya.. Klo misal dari sub menu apapun dan kita 
pengin kembali ke root menu, langsung ketik aja “/“. 
Oke.. Aq rasa perkenalannya udah cukup. Sekarang saatnya kita “menggarap” si Mikrotik ini 
biar bisa berfungsi sebagaimana yg diharapkan.. 
Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya: 
LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET 
Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita 
perlu dua ethernet card. Satu (ether1 - 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan 
satu lagi (ether2 - 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 
192.168.1.1/24. 
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan 
“/” 
Set IP untuk masing²ethernet card 
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 
ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2 
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut: 
ip address print 
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada 
LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar 
ping 192.168.1.1 
ping 192.168.0.10 
Menambahkan Routing 
ip route add gateway=192.168.1.1 
Setting DNS 
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes 
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes 
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. 
Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda. 
Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya: 
ping yahoo.com 
Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar 
Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading 
Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu 
menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik. 
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1 
Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN 
ping yahoo.com 
Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar 
DHCP (DynamicHost Configuration Protocol) 
Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang 
konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. 
Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah.. 
Membuat IP Address Pool 
ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254 
Menambahkan DHCP Network 
/ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 dnsserver= 
202.134.1.10,202.134.0.155 
Menambahkan Server DHCP 
ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool 
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server 
DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener 
Bandwidth Control 
Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg 
namanya bandwidth management atau bandwidth control 
Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke 
situsnya Mikrotik 
Kondisinya seperti ini: 
Koneksi Speedy kan  
sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk 
download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan 
untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps. 
Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth 
itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut. 
Perhitungan untuk masing² klien seperti ini: 
Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps\ 
Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps 
Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps 
Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps 
Selanjutnya kita mulai konfigurasinya: 
Tandai semua paket yg asalnya dari LAN 
ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connectionmark= 
Clients-con chain=prerouting 
ip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet new-packetmark= 
Clients chain=prerouting 
Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload 
queue tree add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients limit-at=30720 
max-limit=38912 
queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 maxlimit= 
6144 
Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 klien akan 
berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang 
nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online. 
Graphing 
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita 
bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita. 
tool graphing set store-every=5min 
Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik 
kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2. 
tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes 
Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini: 
http://192.168.0.1/graphs/ 
Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda 
akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut. 
Wew.. Akhirnya selesai juga perkenalan kita dengan Mikrotik RouterOS Silahkan Anda 
simpulkan sendiri. Menurut Anda enak mana, pake Mikrotik atau pake Linux biasa? Klo aq seh 
mending pilih Linux, soalnya udah biasa.. Tapi Mikrotik juga lumayan kok.. Meski awalnya 
rada² bingung ama command²nya.. 
Setting dan konfigurasi Router Mikrotik 
LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET 
Untuk LAN, kita menggunakan ip address class C, dengan network 
192.168.10.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu 
(ether1 - 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 
- 192.168.10.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 
192.168.1.1/24. 
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan 
mengetikkan “/” 
1. Set IP untuk masing² ethernet card 
Kutip 
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 (public) 
ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2 (local) 
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut: 
ip address print 
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer 
yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar 
Kutip 
ping 192.168.1.1 
ping 192.168.10.10 
2. Menambahkan Routing 
ip route add gateway=192.168.1.1 
3. Setting DNS 
Kutip 
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes 
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes 
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya 
punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda. 
Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya: 
ping yahoo.com 
Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar 
4. Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading 
Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda 
perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik. 
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1 
Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN 
ping yahoo.com 
Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar 
5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) 
Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada 
klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari 
DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi 
ya ga ada masalah.. 
* Membuat IP Address Pool  
ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254 
* Menambahkan DHCP Network  
ip dhcp-server network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1 dnsserver= 
202.134.1.10,202.134.0.155 
* Menambahkan Server DHCP 
ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2addresspool= 
dhcp-pool 
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address 
dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener 
6. Management Bandwidth 
Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu 
dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control, idea: (saya 
menggunakan simple queue supaya lebih mudah ; 
Kutip 
queue simple add name=”Billing” target-address=192.168.10.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 
interface=Local queue=default priority=8 limit-at=16000/32000 max-limit=16000/64000 
queue simple add name=”Kasir” target-addresses=192.168.10.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 
interface=Local parent=Shaping priority=8 queue=default/default limit-at=0/8000 maxlimit= 
0/256000 total-queue=default 
Lanjutkan perintah tersebut untuk semua client yang ingin di limit bandwidth nya. 
7. Graphing 
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. 
Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita. 
tool graphing set store-every=5min 
Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada 
di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2. 
tool graphing interface add interface=all store-on-disk=yes 
Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini: 
http://192.168.10.1/graphs/ 
Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah 
satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface 
tersebut. 
Setting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Internet Gateway 
Telkom Speedy 
Kita mulai setup dari modem adsl nya sebagai brigding protocol mode. Settingnya dapat anda 
temukan dari manual masing-masing modem. Contoh setting bridging protocol pada modem TECOM 
AR1031 pada menu Advance setup > WAN. 
Ikuti petunjuk gambar dibawah ini kemudian lakukan save/reboot. 
Selesai setting modem sebagai bridging yang tidak menyimpan password dan user ID anda di modem, 
bagi anda yang ingin mencoba mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih 
dahulu melalui PC client. 
Caranya : kita ubah terlebih dahulu IP modem pada Advance Setup > LAN IP Address contoh 
192.168.100.1 lakukan save/reboot. Kemudian lakukan pengubahan selanjutnya di IP client PC ke 
192.168.100.2 selesai. Silahkan anda coba ketik di web browser anda IP modem (192.168.100.1). 
Berhasil? 
Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. 
Tentukan IP Address masing-masing LAN card anda, misal LAN connector dari modem 
202.202.202.202 (public), dan 192.168.100.1 ke jaringan lokal anda (lokal). Lakukan perintah ini 
terlebih dahulu jika anda ingin menspesifikasikan nama ethernet card anda. 
/interface ethernet set ether1 name=public 
/interface ethernet set ether2 name=lokal 
Pastikan kembali dalam menentukan nama dan alur kabel tersebut, kemudian kita lanjut ke setting IP 
Address. 
/ip address add address=202.x.x.x/24 interface=public 
/ip address add address=192.168.100.1/24 interface=local 
/ip address> print 
Pastikan LAN card anda tidak dalam posisi disabled. Selanjutnya anda bisa memasukkan entry PPPoE 
Client. 
/interface pppoe-client add name=pppoe-user-mike user=mike password=123 interface=public 
service-name=internet disabled=no 
Sebetulnya perintah diatas dapat anda lakukan di winbox, jika ingin lebih mudah sambil cek koneksi 
jaringan anda ke mikrotik. Menentukan Gateway dan Routingnya dilanjutkan ke masquerading 
/ip route add gateway=125.168.125.1 (IP Gateway Telkom Speedy anda) 
/ip route print 
IP gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip PPPoE client anda. Jika anda belum yakin 
100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing melalui modem anda terlebih dahulu 
bukan pada mode bridging seperti diatas. Pada menu Device Info akan tampil informasi Default 
Gateway dan IP client pppoe anda. Ok? 
Selanjutnya masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke nat firewall 
mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi 
/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade 
Selesai.. tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya. Jika 
anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan Network 
Connection (windows) sesuai dengan IP lokal pada mikrotik anda. 
Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber. Jika terkesan terlalu 
rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox mode, setiap tutorial yang 
anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya mikrotik. 
Setting DNS dan Web Proxy Transparant 
Input DNS dan web-proxy pun terasa lebih mudah di winbox mode, masukkan primary, secondary dan 
allow remote request nya, atau dengan perintah di terminal winbox. 
/ip dns set primary-dns=203.130.206.250 
/ip dns set primary-dns=202.134.2.5 
/ip dns allow-remote-request=yes 
/ip web-proxy set enabled=yes port=8080 hostname=proxy.koe transparent-proxy=yes 
/ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080 
chain=dstnat dst-address=!192.168.100.1/24 
Semoga membantu. 
Dari :  andi gentho